Bupati Garut Bantah Banjir Bandang Akibat Hutan Gundul
jpnn.com - GARUT – Bupati Garut Rudi Gunawan membantah bahwa banjir bandang yang terjadi, Selasa (20/9) malam, merupakan dampak dari penebangan pohon berlebihan di wilayahnya. Menurut dia, bencana tersebut murni karena curah hujan yang tinggi.
“Akibat hujan deras itu, air yang berasal dari sungai-sungai kecil yang jumlahnya puluhan menumpahkan airnya semua ke Sungai Cimanuk sehingga menjadikan Sungai Cimanuk meluap. Hulu Sungai Cimanuk di wilayah Cisurupan mengalir ke Banyombong kemudian ke Samarang dan Tarogong Kidul, pendangkalan memang ada, tapi Sungai Cimanuk saat ini kondisinya sangat lebar,” ujarnya, Rabu (21/9).
Mengenai penggundulan hutan di Garut, ditegaskannya tak berkaitan sama sekali dengan banjir. Pasalnya, hutan yang gundul di Garut akibat ilegal loging masuk wilayah aliran Sungai Cibantarua dan Cilaki.
Aliran air dari kedua sungai tersebut sepengetahuannya tidak terhubung langsung ke Sungai Cimanuk.
Tapi hal berbeda justru disampaikan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman. Dia mengatakan, kerusakan hutan bisa dikatakan menjadi salah satu faktor penyebab banjir.
Untuk mengantisipasi illegal loging, lanjutnya, Pemkab sudah melakukan beberapa langkah. Termasuk bersama jajaran Kodim dan Polres Garut sudah meminta dan menggerakan masyarakat supaya ilegal logging tidak terus bertambah.
“Untuk menanggulangi kerusakan hutan banyak faktor yang harus diperhitungkan, salah satunya bagimana cara memelihara hutan. Tapi, pemkab punya komitmen, semua aparat pemerintah daerah sangat menginginkan hutan ini utuh, Garut ini wilayah kabupaten pertanian, kalau kabupaten pertanian hutannya terganggu, artinya airnya pun terganggu, pertanian bagaimana kalau airnya terganggu," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan bahwa banjir bandang di Garut terjadi akibat kerusakan alam. Penebangan tidak bertanggung jawab di beberapa wilayah menyebabkan berkurangnya serapan air di hulu dan berdampak pada kawasan hilir.