Bupati Mitra Copot Kepsek karena Pungli ke Siswa
jpnn.com - MINAHASA - Bupati Minahasa Utara (Mitra) James Sumendap menunjukkan ketegasan terkait pungutan liar (pungli). Baru-baru ini bupati dari PDIP itu memecat oknum Kepala SMKN 1 Ratahan Notji Ohy. Notji dicopot dan digantikan Tenny Ohy.
Pencopotan ini karena ada laporan kuat Notji melakukan praktik pungli senilai Rp 50 ribu yang dibebankan ke para siswa. Laporan ini masuk ke telinga bupati.
“Di Mitra tidak boleh ada pungli. Saya sudah tegaskan. Bagi yang coba-coba, saja copot!,” tegas Sumendap, pekan lalu seperti dilansir Manado Post (Jawa Pos Group).
Sumendap mengatakan, baik di pemerintah pusat hingga daerah-daerah sedang giat-giatnya memberantas pungli. “Jadi jangan ada pejabat atau kepsek yang coba-coba pungli. Akan seperti ini nantinya,” tegas Sumendap.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Ir Denni Porajow MSi membenarkan, pencopotan Notji berdasarkan evaluasi atas laporan praktek pungli. “Ia ada laporan dan bupati berang,” katanya.
Porajow menegaskan, praktek pungli di lingkungan sekolah dalam bentuk apa pun tidak pernah diizinkan. Lantaran pemerintah sudah menyiapkan biaya operasional sekolah untuk keperluan siswa.
"Jadi apapun itu, namanya menyangkut operasional sekolah sudah dianggarkan lewat BOS. Tidak ada itu pungutan-pungutan yang membebankan siswa atau orang tua," tegas Dennij.
Menurut Porajow, kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi seluruh sekolah yang ada di Mitra.