Bupati Termuda Ini Ingin Dharmasraya Dikenal Luas Lewat Festival Pamalayu
jpnn.com - Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, ingin daerah yang dipimpinnya dikenal masyarakat luas lewat sejarahnya. Salah satunya melalui Ekspedisi Pamalayu, masa ketika utusan Singosari datang ke Dharmasraya membawa Amoghapasa sebagai lambang persahabatan.
Amoghapasa merupakan bukti arkeologi yang dijadikan sumber sejarah oleh para perawi Ekspedisi Pamalayu. Saat ini, Amoghapasa disimpan di Museum Nasional dengan nomor inventaris D.198-6469.
Nah, Sutan Riska yang merupakan bupati termuda di Indonesia - ketika dilantik pada 17 Februari 2016 usia 26 tahun - ingin membangkitkan sejarah masa lalu Ekspedisi Pamalayu lewat Festival Pamalayu. Event tersebut akan dibuka pada Kamis (22/8) di Museum Nasional, Jakarta.
Sebagai bupati dari kalangan anak muda, Sutan Riska yang juga menjabat sebagai Raja Kota Besar, sudah membangun infrastruktur Dharmasraya. Maka, kini saatnya untuk menonjolkan kekayaan sejarah dan budaya yang masih tersimpan di kabupaten yang berdiri pada 7 Januari 2004 itu.
"Kami sesuai Nawacita Bapak Presiden, membangun dari pinggiran, Dharmasraya sudah kami bangun, oleh karena itu kami ingin menonjolkan tentang sejarah Dharmsyaraya ini supaya bisa lebih dikenal lagi oleh masyarakat Indonesia maupun internasional," ucap Sutan Riska.
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan saat berbincang dengan jajaran redaksi JPNN.com dan Genpi.co di Graha Pena, Jakarta, Rabu (21/8). Foto: Ricardo/JPNN.com
Hal itu dikemukakannya ketika berbincang dengan jajaran redaksi JPNN.com dan Genpi.co, di Gedung Graha Pena, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Rabu (21/8).