Bupati TTU Akan Jadikan Road Race Lintas Batas Event Tahunan
"Perekonomian bergerak, menjadi kegiatan positif buat para pemuda. Terutama atraksi seperti ini turut mendatangkan wisman dari Timor Leste. Sebab itu Kemenpar sangat mendukung," ujar Sutarjo dalam sambutannya.
Sutarjo menambahkan, bila Timor Tengah Utara dijadikan kota festival dan sport tourism, maka pariwisata akan semakin terdongkrak.
Kemenpar di bawah kepemimpinan Menteri Arief Yahya memang terus menggelar even internasional dan destinasi crossborder sebagai market potensial di daerah perbatasan termasuk NTT yang berbatasan langsung dengan Timor Leste ini. Crossborder adalah potensi besar wisatawan masuk ke tanah air.
"Sambil mengembangkan pulau terluar (baca: terdepan, red), dan daerah perbatasan yang harus maju secara ekonomi. Dan pariwisata bisa dijadikan sarana untuk memajukan ekonomi mereka," jelas Arief Yahya.
Timor Leste sangat bisa diajak untuk terlibat dalam festival karena antara timur dan barat Pulau Timor memiliki budaya yang sama. Sport tourism kini juga bisa menjadi atraksi baru.
"Semuanya menjadi ajang untuk meningkatkan hubungan persahabatan yang lebih erat lagi bagi dua negara bertetangga ini,” tambah Sutarjo.
Hendricus K.O Meko SE selaku Ketua Panitia Lomba menjelaskan, Road Race Lintas Batas terdapat 17 kelas yang dilombakan untuk memperebutkan piala bergilir Kapolda dan Piala Tetap Bupati TTU, serta piala tetap Kapolres TTU Cup Race 2017. "Hari ini adalah race penyisihan, besoknya baru finalnya," ujar Hendricus.
Hendricus menerangkan , 17 Kelas yang di lombakan dibagi dalam tiga kategori, kelas pemula dan kelas open. Kelas pemula terdiri dari dua kelas, yaitu kelas bebek 2 tak standar (std) sampai 125cc pemula lokal dan kelas sport std sampai 155cc pemula lokal.