Bursa Tiongkok Terkoreksi, IHSG Turun Lagi

jpnn.com - JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) kian tertekan seiring dengan anjloknya bursa saham Tiongkok. Pada penutupan perdagangan sore hari ini (8/7), IHSG turun 34,479 poin (0,70 persen) ke level 4.871,571 dan indeks LQ45 melemah 8,222 poin (0,98 persen) ke level 831,643.

Frekuensi transaksi perdagangan reguler hari ini mencapai 248.693 kali dengan volume sebanyak 4,397 miliar saham atau sebesar Rp 4,356 triliun. Sebanyak 233 saham turun, 68 saham naik, dan selebihnya stagnan.

Saham-saham mengalami penurunan nilai paling dalam (top losers), di antaranya, Astra Agro (AALI) turun 525 (2,03 persen) menjadi 25.300. Gudang Garam (GGRM) turun 525 (1,12 persen) menjadi 46.525. Unilever (UNVR) turun 425 (1,05 persen) menjadi 40.075. Astra International (ASII) turun 250 (3,62 persen) menjadi 6.650.

Sebaliknya, saham-saham dengan kenaikan nilai tertinggi (top gainers), antara lain, HM Sampoerna (HMSP) naik 2.900 (4,08 persen) ke level 74.000. Garuda Metalindo (BOLT) naik 250 (45,45 persen) ke level 800. Multi Prima (LPIN) naik 175 (2,56 persen) ke level 7.000. Mitra Keluarga (MIKA) naik 125 (0,53 persen) ke level 23.825.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, melihat indeks Hang Seng (Hongkong) yang terkoreksi 5,84 persen sudah pasti menyeramkan. Lalu, indeks Shanghai juga terkoreksi 5,91 persen.

”Lihat STI (indeks Singapura) turun 1,75 persen saja itu juga seram. Sudah begitu Dow Futs (indeks Dow Jones) turun 149 poin (-0,84 persen). Menyeramkan semua,” ungkapnya, jelang penutupan perdagangan sore ini.

Seandainya level support 4.825 gagal bertahan, maka bisa berdampak negatif. Terkait dampak di bursa Tiongkok itu, kata Satrio, memang sedikit aneh. Biasanya bursa lain di Asia tidak terpengaruh. ”Akan tetapi karena Nikkei dan Strait Times sudah terpengaruh semenjak pagi, IHSG jadi terpengaruh,” kata dia.(jawapos)