Bursa Tunggu Pengumuman Pilpres
JAKARTA - Membuka perdagangan awal pekan, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpotensi menguat. Sehari jelang pengumuman hasil penghitungan suara pemilihan presiden (pilpres) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), situasi perpolitikan masih sesuai ekspektasi. Hal itu akan menjadi pendorong IHSG yang akhir pekan lalu menguat ke level 5.087,014.
Head of Technical Research PT Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan berada pada rentang support 5.032-5.069 dan resistance 5.092-5.136.
"IHSG mencoba bertahan positif meski sentimen yang ada tidak begitu mendukung. Dengan asumsi pelaku pasar tidak khawatir dan panik, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan," ungkapnya kemarin.
Tetapi, investor diminta tetap mewaspadai aksi profit taking yang dapat menahan potensi kenaikan lanjutan. Terlebih pada perdagangan akhir pekan lalu IHSG sempat bergerak ke zona merah mengikuti bursa saham Asia. Namun menjelang sesi penutupan kemudian IHSG berhasil berbalik arah.
"Tampaknya jelang pengumuman final KPU pelaku pasar mulai mencoba tenang dan mengenyampingkan kekhawatiran akan terjadi kerusuhan dari pihak yang tidak terima dengan keputusan tersebut," pikirnya.
Pelaku pasar menilai ada kemungkinan rekonsiliasi antara kedua kubu sehingga mengurangi potensi terjadinya kerusuhan. Dengan begitu, ada semangat bagi IHSG untuk menghijau.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) juga membawa sentimen positif setelah akhir pekan lalu kompak menguat. Indeks S&P 500 naik 20,10 poin (1,03 persen) ke 1.978,22; indeks Dow Jones menanjak 123,37 poin (0,73 persen) ke 17.100,18; dan Indeks Nasdaq melesat 68,70 poin (1,57 persen) ke 4.432,15.
"Rilis kinerja Google yang melewati estimasi mampu mengimbangi rilis negatif dari pelemahan kinerja IBM dan AMD. serta berita negatif kecelakaan pesawat Malaysian Airlines," ungkap Reza.
Di sisi lain, turunnya nilai tukar yen setelah terapresiasi beberapa hari sebelumnya mulai terkena profit taking dan dimanfaatkan dolar AS (USD) untuk berbalik menguat. Sedangkan laju nilai tukar rupiah di bawah support Rp 11.790 per USD. Gagalnya rupiah di zona hijau seiring maraknya sentimen negatif. (gen/oki)
Rekom:
PGAS Perusahaan Gas 5.900 5.875 6.025
AALI Astra Agro 26.150 26.100 26.275
INTP Indocement 26.000 25.950 26.625
MPPA Matahari 2. 895 2.885 2.975