Buruh Bekasi Curhat ke Kang Emil Soal UMSK Molor
jpnn.com, BEKASI - Buruh pabrik PT Dynaplast mengeluhkan mengenai Upah minimun sektoral kota (UMSK) yang keputusannya molor tahun ini.
"Kami minta kalau Pak Ridwan Kamil jadi Gubernur, supaya UMSK bisa diputuskan Januari. Agar tidak ada lagi rapelan," kata Muhaimin, Sekretaris SPSI Dynaplast kepada Ridwan Kamil yang berkunjung ke
produsen kemasan plastik di kawasan Jababeka itu, Selasa, (22/5).
Menurut dia, Pemerintah Provinsi selalu telat memutuskan UMSK. Padahal buruh menunggu keputusan tersebut segera. Seperti 2018, UMSK baru diputuskan Maret.
"Sehingga kekurangan upah Januari dan Februari dirapel. Ke depan buruh ingin gubernur bisa tetapkan UMSK di awal tahun, yakni Januari," kata Muhaimin
Mendengar keluhan tersebut Ridwan Kamil menyatakan, persoalan UMSK akan jadi perhatian gubernur ke depan.
"Tidak akan dilama-lamakan, kalau menyangkut persoalan kesejahteraan buruh," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil dihadapan ratusan buruh PT Dynaplast.
Untuk meningkatkan kesejahteraan buruh, kata Kang Emil, tidak harus menaikkan upah, tapi bisa dengan menurunkan pengeluarannya. Caranya, pemerintah harus turun tangan.
Di Bandung, pada 2017, lanjut Kang Emil, tidak ada demo buruh. Karena Wali Kotanya mendengar aspirasi buruh. Ketika sepertiga upah buruh habis untuk transportasi, maka di Bandung, buruh difasilitasi bus gratis sehingga pengeluaran untuk transportasi bisa ditabung.