Burung Cinta Rp 15 Juta, Bikin Pikiran jadi Teduh
Untuk saat ini, diakui belum ada seorangpun komunitas KLI DA Banjarmasin yang berhasil menang di ajang kontes keindahan maupun kontes kicauan love bird tingkat nasional.
Pasalnya, dikatakan Dion, persaingannya sangat sengit. “Para penggemar lovebird di Pulau Jawa memang sulit dikalahkan. Mereka memiliki berbagai varian lovebird yang terbilang multitalenta. Yakni, bagus secara corak bulunya, serta pandai berkicau,” sambung Dion.
Kendatipun demikian, Dion optimistis ke depan akan ada anggota komunitas KLI DA Banjarmasin yang bisa memenangkan konteslove bird berskala nasional maupun internasional.
“Oleh karena itulah, persiapan demi persiapan kami lakukan mulai sekarang. Mulai dari mengembangkan penangkaran, pembibitan, hingga penelitian nutrisi. Sehingga, ke depan lovebird yang dikembangkan oleh KLI DA Banjarmasin mampu menembus kontes nasional maupun internasional. Ini juga jadi upaya kami untuk melesatkan harga jual love bird, terutama bibit unggul,” tuturnya.
Untuk memelihara lovebird, dikatakan Dion, tidak susah. Karena, hanya dikasih makan berupa milet (sejenis pakan burung berukuran seperti biji-bijian), racikan sayuran, dan aneka nutrisi yang bisa dengan mudah diperoleh di pasar hewan peliharaan.
“Tinggal kesungguhan dan konsistensi sang pemilik lovebird, kalau rajin dikasih makan yang bergizi, maka burungnya akan tumbuh sehat dengan corak warna yang menarik. Yang paling penting, lovebird jangan dibiarkan kehujanan, nanti bisa sakit dan cepat mati,” ingatnya.
Di sisi lain, Yanto, salah satu pehobi lovebird mengaku baru-baru saja mengenal burung yang kerap diartikan sebagai Burung Cinta itu.
“Awalnya ya biasa saja. Tapi, lama kelamaan kalau memandangi lovebird ternyata asyik juga. Bulunya yang beraneka ragam warna membuat mata dan pikiran jadi teduh. Inilah salah satu sarana penghilang stress,” tandasnya.(oza/ay/ran)