Bus Sumber Selamat Adu Cepat, Akhirnya Tak Selamat
jpnn.com - NGAWI - Bus Sumber Selamat (SS), dulu bernama Sumber Kencono lagi-lagi menebar teror mengerikan. Senin pagi (20/4), bus yang bergarasi di Krian, Sidoarjo, itu mengalami kecelakaan di jalur Ngawi-Mantingan, tepatnya di Desa Jenggrik, Kedunggalar.
Salah seorang penumpang asal Desa Bilingan, Banjarsari, Surakarta, bernama M. Ubaidilah tewas mengenaskan karena tergencet bodi bus. Belasan penumpang lain menderita luka berat dan ringan.
Kecelakaan yang terjadi pukul 03.00 itu berawal saat dua bus SS dari barat (Mantingan) adu kebut di jalur Ngawi-Mantingan. Bus yang sama-sama satu manajemen tersebut saling salip untuk memperebutkan penumpang. Bus yang dikemudikan Sujati, 41, warga Desa Warujayeng, Kecamatan Karang Anom, Nganjuk, tersebut celaka begitu melewati tikungan di Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar.
Bus bernopol W 7036 UZ itu tiba-tiba oleng, kemudian terguling sebelum berhenti di area persawahan di sisi kiri jalan. Sebelum berhenti, bus menabrak pohon di pinggir jalan. Badan bus ringsek setelah terguling.
Anggar Wijaya, salah seorang warga, menyatakan bahwa bus yang mengangkut belasan penumpang, termasuk sopir dan kernetnya tersebut, melaju dengan kecepatan tinggi. Kondisi jalan dini hari kemarin diselimuti kabut yang cukup tebal. Pengemudi bus diperkirakan kehilangan jarak pandang saat melintas di jalur rawan tersebut.
Korban Ubaidilah tewas setelah tertindih bodi bus. Warga sekitar yang datang ke lokasi tidak bisa menyelamatkannya karena badan bus sulit diangkat dengan tenaga minim. Jasad korban baru berhasil dievakuasi satu jam setengah kemudian.
Seorang penumpang selamat, Ernawati, menuturkan, sebagian besar penumpang yang sebelumnya tertidur pulas langsung berteriak kencang ketika bus berwarna dominan biru muda tersebut terguling. Perempuan 35 tahun itu lantas berupaya mencari anaknya yang sebelumnya duduk di sebelahnya. ''Saya pegangan, terus terguling. Saya sempat berteriak allahu akbar dan langsung mencari anak saya,'' ungkapnya dengan wajah setengah trauma.
Kasatlantas Polres Ngawi AKP Anwar Sudjito menegaskan, kecelakaan tersebut murni karena keteledoran sopir bus yang melaju kencang di jalur berbelok. Bangkai bus harus diderek lantaran kondisinya yang terbalik dan masuk ke area persawahan. ''Kami sudah amankan sopir untuk dimintai keterangan lebih lanjut,'' jelasnya.