Business20 Summit: Airlangga Sampaikan Kerja Sama Publik dan Swasta Jadi Kunci Arsitektur Ekonomi
jpnn.com, JAKARTA - Transformasi pada berbagai sektor menjadi salah satu kunci dalam menghadapi tantangan global saat ini dengan memanfaatkan peluang revolusi industri 4.0, artificial intelligence, serta berbagai inovasi lain.
Dalam mendukung upaya transformasi tersebut, dibutuhkan kerja sama berbagai pihak, termasuk dengan melakukan penguatan kemitraan antara sektor publik dan swasta (public-private partnership).
“Pemerintah harus menunjukkan kepemimpinan dalam menanggapi tantangan di masa depan melalui kemitraan publik-swasta yang lebih kuat untuk menjadi aksi konkret dari kebijakan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Business20 (B20) Summit yang diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Senin (14/11).
Menko Airlangga pada kesempatan itu mengapresiasi B20 yang mencakup lebih dari 41 negara dalam mengedepankan pentingnya keberadaan ekonomi inklusif.
Forum B20 sendiri merupakan salah satu engagement group dalam Forum G20 yang terdiri dari komunitas bisnis internasional dan merefleksikan peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.
Kemitraan sektor publik dan swasta yang didukung dengan pemanfaatan berbagai inovasi akan menjadi fondasi dalam memperkuat arsitektur ekonomi pascapandemi.
Upaya tersebut juga diharapkan mampu menyediakan solusi bagi berbagai isu strategis mulai dari ketahanan pangan hingga transisi energi yang terjangkau dan adil.
“Dengan kemitraan ini, kami berharap ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,4 persen pada tahun 2022, jauh lebih tinggi dari perkiraan awal berbagai organisasi global. Pada kuartal ketiga 2022, kami bahkan tumbuh 5,72 persen year-on-year. Sebagian besar pertumbuhan ini berasal dari sektor-sektor yang telah bangkit kembali dengan baik. Saat ini pandemi Covid-19 juga dapat dikendalikan dengan lebih baik,” ujar Menko Airlangga.