Buton Persiapkan Festival-Festival Budaya Tua
“Ini semacam makan bersama. Tempat makannya unik, yakni bernama talang yakni nampan berkaki,” tambah Wawan.
Suguhan kulinernya? Dijamin menggoyang lidah. Ada ikan dole berupa ikan kecil-kecil dan ditumbuk dengan kelapa. Lalu ayam nasuwolio yang bentuknya ayam goreng juga dengan kelapa. Belum lagi kue-kue tradisional dari bolu sampai baruasa. “Dijamin kenyang,” paparnya.
Dan di acara puncaknya, ada tarian kolosoal yang diperagakan 10.000 orang. Lokasinya di depan panggung utama dan para penonton bisa melihat dari ketinggian.
“Dan dalam rangkaiannya ada juga pameran Buton Expo. Malam harinya, ada malam hiburan rakyat berupa lomba-lomba kesenian daerah dan penampilan artis ibukota dan lokal,” sambung Wawan.
Menpar Arief Yahya pun merespon positif rencana even budaya ini. Menurutnya, festival yang baik tidak saja melestarikan budaya tetapi juga ada nilai keekonomiannya.
“Semakin banyak festival, semakin ramai, semakin menghidupkan ekonomi masyarakat. Karena itu, bisa semakin menyejahterakan rakyatnya. Jangan lupa promosikan dengan pendekatan POP (pre-event, on-event dan post-event, Red) agar mencapai sasaran yang optimal,” kata Menpar Arief Yahya. (jpnn)