Butuh Kolaborasi Semua Pihak untuk Menurunkan Angka Prevalensi Stunting
Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting balita di Indonesia menyentuh angka 14 persen pada 2024.
Sementara itu, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Bappenas menargetkan penurunan sebesar 20 persen.
Target penurunan stunting itu ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, untuk menurunkan prevalensi angka stunting ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semat.
Perlu ada kerja sama dengan lintas sektoral baik dari pemerintah pusat, daerah, industri, akademisi, hingga masyarakat agar program terlaksana secara konvergen, efektif dan terukur.
"Demi Indonesia yang lebih baik perlu kerja sama lintas sektoral untuk menurunkan stunting. Tak hanya pemerintah, tetapi juga perlu melibatkan lintas sektor," katanya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Letjen Terawan Agus Putranto memaparkan, titik awal pembangunan komitmen peningkatan status gizi adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, bayi, balita, dan anak sekolah.
“Sebab, itu merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, dan bayi," ujarnya. (jos/jpnn)