Bye Bye Sosialisme, Venezuela Akhirnya Cabut Subsidi BBM
jpnn.com, PACARAIMA - Harga bahan bakar minyak yang murah selama bertahun-tahun jadi kebanggaan Venezuela. Para pendukung sosialisme di seluruh dunia juga ikut membangga-banggakan program Hugo Chavez tersebut. Namun, krisis ekonomi mengakhiri semua itu.
Kemarin, Senin (20/8), pemerintah Venezuela memutuskan subsidi bahan bakar dicabut. Kecuali, si pemilik kendaraan memiliki kartu subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Saat ini harga bahan bakar di Venezuela merupakan salah satu yang termurah di dunia. Nanti bahan bakar dijual sesuai dengan harga pasar internasional.
Seperti dilansir CNN, Presiden Venezuela Nicolas Maduro juga meningkatkan upah minimum tenaga kerja hingga 60 kali lipat. Khusus kenaikan upah tersebut, berlakunya mulai 7 September nanti. Selama tiga bulan pertama pemerintah akan membantu pembayaran upah. Tapi, selanjutnya pembayaran upah diserahkan kepada para pengusaha.
”Ini adalah formula ajaib yang sangat mengesankan. Kami menemukannya melalui pemikiran dan analisis kami,” ujar Maduro dalam pidatonya yang disiarkan secara langsung di akun Facebook-nya.
Dua kebijakan itu diluncurkan bersamaan dengan diterbitkannya mata uang baru Venezuela yang diberi nama bolivar soberano. Nilai 1 bolivar soberano setara dengan 100 ribu uang lama. Lewat redenominasi itu, lima angka nol di mata uang lama dihilangkan.
Uang lama itu bisa ditukar dengan uang baru ketika bank sudah buka nanti. Kemarin bank masih tutup untuk persiapan. Nanti uang lama dihilangkan. Ada delapan pecahan uang kertas baru yang diluncurkan pemerintah. Yaitu, pecahan 2, 5, 10, 20, 50, 100, 200, dan 500. Juga ada dua uang koin.
Hugo Chavez juga pernah melakukan redenominasi bolivar. Namun, usahanya tidak berhasil mengendalikan inflasi besar-besaran di Venezuela.