Cadangan Devisa Indonesia Tembus Rp 1.548 Triliun
”BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, Senin (9/1).
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, surplus perdagangan cukup baik.
Meski kebutuhan pembayaran utang di akhir tahun lalu sempat naik, pemasukan devisa jauh lebih besar.
”Kebutuhan pembayaran pada Desember 2016 lalu ada peningkatan, tapi nilai tukar stabil. Sehingga kita juga merasakan kebutuhan stabilisasi (nilai tukar, Red) di Desember lebih kecil dibanding pada saat pilpres Amerika Serikat (November 2016),” ucapnya.
Selain itu, realisasi fiskal tahun lalu cukup baik dengan defisit APBN hanya 2,46 persen.
Defisit yang rendah tersebut menunjukkan sikap pemerintah yang masih prudent dalam berutang.
Sikap itu, papar Perry, perlu untuk terus dijaga oleh pemerintah.
Sebab, kondisi fiskal yang baik akan lebih mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.