Cak Imin Nonton Wage, Ini Ulasannya untuk Kids Zaman Now
jpnn.com, MAKASSAR - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar ternyata bukan hanya sekadar menyukai film, tapi juga pengamat. Buktinya, politikus yang kondang disapa dengan panggilan Cak Imin itu fasih mengulas film Wage yang berkisah tentang WR Supratman sang pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Cak Imin menyaksikan Wage di Trans Studio Mall (TSM) Makassar, Kamis (16/11) di sela-sela kunjungannya di Sulawesi Selatan. Mantan menteri tenaga kerja dan transmigrasi yang berkunjung ke Makassar dengan didampingi Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu DPP PKB Marwan Jafar itu langsung diboyong oleh pegiat dan kader-kader muda partainya di Sulsel untuk menonton Wage.
Menurut Cak Imin, film Wage memukau dari sisi cerita. Sebab, Wage yang ditampilkan sebagai sosok kurus dan ringkih ternyata merupakan pejuang yang karyanya terus diperdengarkan hingga saat ini.
“Sosok Wage yang ringkih, kurus, kacamata bulat seperti John Lennon, halus, ternyata menjadi sosok yang sangat berjasa bagi Bangsa Indonesia. Hasil karyanya hingga saat ini terus didengungkan di tiap sudut negeri,” ujarnya usai nonton bareng film Wage.
Menurut Cak Imin, sosok Wage ternyata kuat menghadapi represi dan tekanan tentara Belanda. Politikus yang berulang tahun setiap 24 September itu lantas membandingkan Wage dengan The Pianist, film besutan Roman Polanski yang mengangkat kisah seorang pianis Polandia keturunan Yahudi bernama Wladyslaw Spilzman.
Cak Imin bahkan membandingkan sosok Fritz yang diperankan Teuku Rifnu Wikana dalam Wage dengan figur Hans Landa dalam Inglorious Bastards karya Quentin Tarantino. “Sosok Fritz, tentara Belanda yang getol menguber Wage cukup eksis di film ini juga mengingatkan saya pada sosok Hans Landa dalam film Inglorious Bastards,” katanya.