Caketum HIPMI Jaya Resmikan Posko Pemenangan Indra Jaya 1
jpnn.com, JAKARTA - Calon ketua umum HIPMI Jaya Indra Rukman meresmikan Posko Pemenangan Indra Jaya 1. Posko pemenangan ini dimaksudkan bukan hanya untuk membahas suksesi jelang Musda HIPMI Jaya, melainkan juga dapat diperuntukkan untuk fasilitasi anggota HIPMI untuk sharing pengalaman dan informasi dalam berbisnis.
“Posko ini melambangkan rumah untuk keluarga HIPMI Jaya, yang memiliki beragam fungsi tidak hanya mengenai suksesi, melainkan juga diperuntukkan untuk diskusi dalam membaca dan membangun peluang bisnis,” ujar Indra Rukman dalam sambutan peresmian Posko Pemenangan Indra Jaya 1.
Keluarga, kata pria berkacamata ini, adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dan dalam keadaan saling ketergantungan.
Definisi lain mengatakan, lanjutnya, bahwa keluarga adalah orang yang paling kita sayangi, yang membuat hati setiap orang di dalamnya senantiasa berbahagia, menjadi alasan bagi seseorang untuk selalu berpulang kesana, tempat bagi anggota keluarga untuk saling berkeluh-kesah dan menjadi motivator terbaik, dan yang terpenting adalah tempat dimana orang menerima seseorang apa adanya.
“Maka dengan demikian pilihan tagline Keluarga Indra merangkum semua kebutuhan yang ada sebagaiman tercermin dalam situasi organisasional yang dihadapi saat ini,” papar Indra Rukman.
Dikatakan bapak tiga anak ini, keluarga Indra adalah unit kecil dari HIPMI yang beranggotakan para pengurus dan anggota, sebagai bagian yang utuh dan tidak terpisahkan satu dan lainnya. Semua berkumpul dan saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ketergantungan itu adalah dasar dibentuknya sinergitas, saling memperkuat, saling melengkapi, dan saling memberi manfaat.
“Tidak ada anggota keluarga yang ditinggal, semua punya kesempatan yang sama untuk berkembang. Yang senior membantu yang junior, sedangkan yang junior ikut menopang para senior, simbiosis-mutualisme.
Dalam konteks itu maka perlu penataan secara organisasional yang didukung dengan pembenahan struktur yang tepat dan efektif, dan dibangun dengan konsep meritokrasi, yang artinya mereka yang dianggap mampu itulah yang akan diberikan kesempatan,” bebernya.