Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cakra Manggilingan

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Senin, 06 September 2021 – 07:09 WIB
Cakra Manggilingan - JPNN.COM
Tentara Amerika Serikat. Foto: Reuters

Sejarah, kata Fukuyama yang mengutip Hegel, adalah serangkaian proses dialektika antara tesa, anti-tesa, yang kemudian menghasilkan sintesa. Karena sejarah berkembang secara linier maka pada akhirnya sejarah akan mencapai titik tertinggi.

Itulah yang oleh Fukuyama disebut sebagai akhir sejarah.

Komunisme, yang menjadi pesaing utama demokrasi dan kapitalisme liberal, sudah remuk berkeping-keping.

Amerika menjadi adidaya tunggal dunia yang tidak tertandingi. Seluruh dunia akan ditata ulang dalam sebuah tatanan baru yang dipimpin oleh Amerika. ‘’The New world Order’’ dibangun oleh Amerika yang sekaligus menjadi episentrum kekuatan dunia.

Sepuluh tahun setelah proklamasi itu terjadi serangan terhadap WTC. Serangan ini mempermalukan Amerika di rumahnya sendiri. Presiden George W. Bush dengan cepat menuduh Usamah Bin Laden, pendiri Al-Qaidah, sebagai dalang penyerangan ini.

Bersama Saddam Hussein, penguasa Iraq, dua orang ini menjadi musuh bebuyutan yang mengganjal ambisi kekuasaan Bush. Dua-duanya harus diburu sampai tertangkap dead or alive, hidup atau mati.

Bush ternyata lebih memprioritaskan perburuan terhadap Sadam Husein ketimbang memburu Usamah. Bush mempunyai dendam keluarga terhadap Saddam Hussein yang sudah pernah berperang melawan Bush senior dalam Perang Teluk II pada 1990.

Iraq berhasil dipukul mundur dari Kuwait yang dicaploknya, tetapi Saddam Hussein lolos dan melakukan perlawanan gerilya. Bush Junior ingin menuntaskan dendam keluarga yang belum dilunasi oleh bapaknya.

Uni Soviet mundur, NATO mundur, Amerika Serikat juga mundur. Nasib Afghanistan berada di tangan mereka sendiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close