Calon KaBIN: Kami Jelas Ketinggalan Saat Ini

jpnn.com - JAKARTA - Letnan Jenderal TNI (purn) Sutiyoso baru saja memasuki ruang Komisi I DPR untuk menjalani rangkaian uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test sebagai calon kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Sebelum memasuki ruangan tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta dua periode itu terlihat tenang. Begitu juga saat ditanya soal persiapan, dirinya menyatakan siap menyampaikan visi misi BIN yang akan datang.

"Biasa sajalah. Kan kami mengantisipasi kira-kira apa yang akan ditanyakan. Saya sudah siap menyampaikan visi misi jika menjadi Kepala BIN. Ada yang kalian boleh tahu, ada yang tidak boleh. Yang boleh tahu nanti dengerin. Aku kan ada sama kalian," kata Sutiyoso menjawab wartawan di gedung Nusantara II DPR, Selasa (30/6).

Sebagai informasi Komisi I DPR yang membawahi bidang pertahanan dan luar negeri menginginkan adanya peningkatan kemampuan dalam bidang cyber crime dengan penggunaan IT. Hal ini pula yang menurut Sutiyoso akan dia paparkan.

"Kami (BIN) jelas ketinggalan saat ini. Terutama terkait perlengkapan dengan negara barat. Kami harus bisa setara kalau ingin punya intelijen yang tangguh dan profesional. Kami harus didukung oleh alat-alat yang memadai, super canggih," jelasnya.

Sutiyoso atau akrab disapa Bang Yos diusulkan Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal kepala BIN ke DPR. Dia akan menggantikan Marciano Norman yang segera purna tugas karena pensiun. Pencalonan mantan Pangdam Jaya ini juga sempat jadi polemik terutama berkaitan kasus dugaan pelanggaran HAM.

Ia disebut terlibat dalam peristiwa kudatuli (kerusuhan 27 Juli) tahun 1996 di kantor DPP PDI Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Dalam peristiwa itu sejumlah orang tewas dan ratusan terluka. Nah, Bang Yos saat itu terjadi menjabat Pangdam Jaya. Hal ini menurutnya juga akan dijelaskan dalam fit and proper test tersebut. "Nanti saya jelaskan," tandasnya.(fat/jpnn)