Calon Menperin : Saya Sih Tidak Berharap
jpnn.com - JAKARTA - Di pos Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dua kandidat kuat disebut-sebut, yaitu bos Gobel Panasonic Rachmat Gobel dan mantan Presdir Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) muncul nama Basuki Hadimuljono dan Kementerian Transportasi diyakini akan diisi oleh Ignasius Jonan.
Johnny Darmawan saat dikonfirmasi kemarin menyatakan belum bisa memastikan pemanggilan dirinya ke struktur kabinet.
’’Ya, memang ada pemilihan. Saya sih tidak berharap. Yang paling realistis karena probabilitas minoritas… karena saya ada keturunan (Tionghoa),’’ ucapnya kepada Jawa Pos kemarin.
Kepala Ekonom PT Bahana TCW Investment Budi Hikmat mengatakan, pendekatan dalam memilih kabinet dari sektor ekonomi semestinya mempertimbangkan beberapa fakta penting yang terjadi belakangan ini.
’’Kita tahu, sepuluh tahun terakhir rasio ekspor terhadap GDP (gross domestic product) itu turun. Sejak akhir 2011, neraca berjalan yang tadinya surplus menjadi defisit,’’ ungkapnya kepada Jawa Pos kemarin.
Dari dua indikator itu saja, menurut Budi, sudah menunjukkan bahwa Indonesia kurang bersaing dan kurang produktif. ’’Semestinya, kalau kita kuat dalam bersaing, rasio ekspor ke GDP bisa naik. Tapi, faktanya kita memang kurang dalam produksi minyak,’’ paparnya.
Defisit terbesar ketiga dan keempat adalah dari produk kimia dan baja ringan. Defisit terbesar kedua adalah dari bahan bakar minyak (BBM) akibat adanya beban subsidi dan defisit terbesar pertama berasal dari impor kendaraan.