Cari Cagub yang Mampu Tekan Jumlah Preman
Rabu, 03 Oktober 2012 – 09:45 WIB
Pria kalahiran 5 Agustus 1958 itu berharap, ke depan Sumut tidak hanya tergantung pada industri-industri skala besar. Namun, lebih mengandalkan masyarakat industri seperti yang dia maksudkan itu. Sebuah masyarakat yang mampu mengoptimalkan sendiri potensi yang ada.
Industri tidak hanya berbasis perkebunan, namun menurutnya, juga masyarakat industri pariwisata. Menurutnya, potensi pariwisata di Sumut selama ini tidak tergarap dengan baik, tidak mengikutsertakan masyarakat secara aktif dalam pengelolaannya.
"Industri pariwisata belum tergarap. Ada Berastagi, Parapat, Bukit Lawang, Danau Toba, dan masih banyak lagi. Kalau seluruh potensi itu dikembangkan dengan baik, lewat masyarakat industri, akan banyak lapangan kerja tersedia. Dengan itu, budaya-budaya grup yang bergaya preman, yang subur di Sumut, akan bisa berkurang karena semua kerja dengan baik," beber pria yang kini juga menjadi staf pengajar di sebuah perguruan tinggi di Jakarta itu.