Cari THR, Permintaan Surat Miskin Meningkat

Kamis, 03 September 2009 – 08:04 WIB

THR. Ini antrean untuk mendapatkan THR dari seorang dermawan di Pasuruan H Syaikon dua tahun silam. Diperkirakan kondisi seperti ini belum berubah, dan masih akan terjadi jika ada dermawan melakukan hal yang sama.

PADANG -- Ada-ada saja cara orang memanfaatkan bulan penuh berkah ini. Di Kelurahan Paraklaweh Pulauaia, Lubukbegalung, Sumbar, misalnya. Semakin mendekat lebaran, terjadi peningkatan permintaan masyarakat untuk mengurus surat miskin ke kantor kelurahan setempat. Di kelurahan itu, berdasarkan data BPS tahun 2008, jumlah warganya 433 KK. Namun, dalam sehari saja, masyarakat yang mengurus surat tersebut bisa mencapai 10 orang. Padahal, di hari-hari sebelum bulan ramadan ini, paling banyak sehari hanya 2 orang.

Lurah Paraklaweh Pulauaia, Ermawati Moris kepada JPNN mengungkapkan keprihatinannya atas fenomena ini. "Jika pada hari-hari biasa, surat miskin itu banyak diurus untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis dan beasiswa. Namun sekarang, justru banyak untuk tujuan meminta uang ke masjid-masjid di sekitar tempat tinggal mereka," ungkap Ermawati Moris.

Yang menarik lagi, ada sebagian masyarakat yang meminta pihak kelurahan agar tidak mengisi keterangan tujuan masjid tempat mereka akan meminta zakat. Ini dilakukan agar surat keterangan miskin tersebut bisa difotokopi sehingga bisa dimasukkan lebih dari satu masjid.

Hal yang sama terjadi juga di kantor Lurah Kotobaru Nan XX, Lubukbegalung. Lurah Kotobaru Nan XX, Zulhardin menjelaskan, jumlah warga miskin di wilayahnya berdasarkan data BPS, 316 KK. Namun sejak puasa ini, bertambah 25 orang yang mengurus surat miskin. "Asalkan mereka memenuhi persyaratan pengurusan surat miskin, seperti kartu keluarga (KK), lunas PBB, dan surat pengantar dari RT dan RW, kita bantu," ucapnya bijak.