Caster Semenya Mempersembahkan Medali Emasnya Kepada Sang Istri
Sementara peraih medali perak, Francine Niyonsaba dan Margaret Wambui, yang mendapat perunggu, juga menghadapi pertanyaan tentang kadar testosteron mereka.
Ketika Semenya pertama kali muncul di tempat kejadian dia dipaksa untuk melakukan tes gender melihat adanya komentar tajam tentang penampilannya.
Dia tidak memiliki rahim atau indung telur, karena kelainan kromosom, testis internal.
Semenya dibolehkan berkompetisi oleh Asosiasi Federasi Atletik Internasional pada tahun 2010 setelah diistirahatkan selama 11 bulan saat menjalani serangkaian tes.
Pada saat ini Asosiasi Federasi Atletik Internasional telah menetapkan ambang batas testosteron.
Putusan itu kemudian ditentang oleh pelari India, Dutee Chand, yang juga memiliki hiperandrogenisme.
Pada 2015, Pengadilan Arbitrase Olahraga menangguhkan aturan tersebut selama dua tahun, yang berarti Semenya bisa terbebas dari obat.
Para kritikus setuju bahwa cara yang dilakukan kepada Semenya telah mempermalukan dunia olahraga.