Catat Cerita Para Eksil yang Ingin Mati di Tanah Kelahiran
Ari Junaedi, Raih Doktor berkat Teliti Pelarian Politik Tragedi 1965Sabtu, 07 Agustus 2010 – 08:08 WIB
Ide untuk meneliti para eksil tersebut sebenarnya muncul saat Ari masih kuliah di Universitas Indonesia. Dia kuliah di dua fakultas sekaligus. Yakni, Jurusan Kimia FMIPA (1986?1990) dan Hukum Kekhususan Ekonomi FH (1988?1994). "Sejak mahasiswa, saya tertarik mencari referensi tentang eksil," ungkapnya.
Dia semakin intens bergaul dengan orang-orang yang dituduh PKI saat terjun ke pers. Ari pernah terlibat di Pusat Data dan Analisis Majalah Tempo (1994), redaktur majalah Sinar (1995), reporter "Derap Hukum" Liputan 6 SCTV (1995), asisten produser Fokus-Indosiar (1996?2001), dan asistant manager gathering Program Berita Lativi (2002?2004).
"Dari berbagai liputan, wawasan saya semakin terbuka atas berbagai ketidakadilan yang diciptakan penguasa pemerintah kita terhadap para eksil," katanya. "Karena itu, begitu masuk program doktor, saya terobsesi untuk menulis disertasi soal eksil tersebut," terang pria kelahiran Malang, 19 November 1967, itu.