Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Catat! Santoso Bukan Syuhada, Tapi Teroris

Selasa, 26 Juli 2016 – 14:22 WIB
Catat! Santoso Bukan Syuhada, Tapi Teroris - JPNN.COM
Santoso. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Anggapan bahwa gembong teroris Santoso mati syahid adalah kebohongan belaka. Klaim pengikut dan simpatisan Santoso yang didukung pemberitaan media atau website radikal merupakan bentuk perang opini. Masyarakat diharapkan tidak terjebak dengan propaganda terorisme tersebut dan harus jeli melihat konteks persoalan.

“Ini perang opini melalui media yang diembuskan kalangan tertentu.  Mereka menyebarkan bahwa ada spanduk dukungan yang meriah dari masyarakat dan menyebut Santoso itu syuhada, padahal bukan. Dia teroris,” kata pengamat dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Iswandi Syahputra, Selasa (26/7).

Seperti diketahui Satuan Tugas Operasi Tinombala gabungan TNI dan Kepolisian RI berhasil melumpuhkan Komandan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah.

Santoso tewas dalam baku tembak dengan Satgas Tinombala, dalam hal ini tim Alfa 29 Batalion 515 Jember, di Pegunungan Biru, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7) pekan lalu.

Setelah dilakukan dilakukan identifikasi dengan tes DNA, jenazah Santoso langsung dimakamkan keluarganya di Poso. Pada pemakaman itu, simpatisan dan pendukung Santoso mengklaim mati syahid.

Klaim itu juga tersebar di media radikal dan media sosial kelompok teroris.

Menurut Iswandi, ini bukan hal baru. Dia mengingatkan bahwa pada tahun 2000-an ketika pelaku bom Bali Amrozi dihukum mati, beredar dari mulut ke mulut bahwa dia mati syahid.

Sebab, saat bersamaan dengan adanya lafal Allah dalam bahasa Arab di langit, disertai angin yang bertiup ketika pemakaman, dan burung-burung yang berkicau.

JAKARTA - Anggapan bahwa gembong teroris Santoso mati syahid adalah kebohongan belaka. Klaim pengikut dan simpatisan Santoso yang didukung pemberitaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close