Cegah Banjir, Ciputra Investasi Rp 11 Miliar

SURABAYA - Banjir merupakan problem klasik di Surabaya. Hal ini memicu desain mal baru, Ciputra World Surabaya di kawasan Mayjend Sungkono, Surabaya, serius untuk care terhadap sistem drainase. Bahkan, meski butuh dana besar untuk menggarap saluran air pencegah banjir sepanjang 600 meter tersebut, yakni sebesar Rp 11 miliar.

Direktur PT Ciputra Surya Tbk, Sutoto Yakobus mengatakan, progress pengerjaan sistem drainase tersebut sudah mencapai 60 persen, dan ditargetkan selesai pada akhir Juni ini. "Kami sadar kebutuhan drainasi di Mayjend Sungkono ini memang besar. Jika terealisasi, banjir dijamin tidak lagi terjadi di Jalan Mayjend Sungkono," tuturnya saat ditemui di sela-sela kunjungan ke Jawa Pos kemarin (31/5). Namun demikian, Sutoto menambahkan, saluran air pencegah banjir ini akan sempurna jika dilengkapi dengan pengerjaan drainase sepanjang 400 meter oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Selain untuk membangun kontruksi drainase, dana Rp 11 miliar itu sebagian dialokasikan untuk pembebasan lahan masyarakat yang akan menjadi saluran diversi ke arah sungai Gunungsari. "Dari 600 meter, masing-masing 300 meter saluran ada di dalam dan di luar mall. Jika hujan, saluran diversi punya kapasitas tujuh meter kubik per detik untuk menyerap air. Namun, tidak serta-merta air dari mall masuk saluran tadi. Karena kami punya bozem sendiri, yang kuat menampung air sebesar seribu meter kubik. Air dari mall baru keluar jika hujan sudah reda," paparnya.

Sutoto menerangkan, parahnya banjir saat musim penghujan di wilayah Mayjend Sungkono, sebenarnya dipengaruhi oleh air kiriman dari arah selatan yakni wilayah Darmo Hill. Dengan tingkat debit air lebih dari 10 meter kubik per detik. "Tentunya hal ini cukup mengganggu arus lalu lintas di sepanjang jalan. Maka dari itu, kami sangat intensif untuk menangani banjir dengan membangun drainase yang bagus," ungkapnya.