Cegah Hoaks, Jangan Asal Sebar Berita di Media Sosial
jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan teknologi digital menjadikan penyebaran informasi dapat terjadi begitu cepat dan massif.
Ruang media sosial begitu sangat ramai dengan beragam informasi yang sebarkan oleh seluruh kalangan masyarakat.
Namun, di balik perkembangan teknologi digital dan derasnya penyebaran informasi ternyata menyisakan masalah yang cukup kompleks, yaitu penyebaran berita hoaks.
Anggota DPR Lodewijk Paulus mengingatkan kepada masyarakat agar lebih bijak menggunakan media sosial, jangan asal sebar berita, sebisa mungkin informasi yang diterima saring dulu sebelum disebarkan.
"Ciri–ciri hoaks, di antarnya adala menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan atau pemujaan, sumber tidak jelas, tidak ada yang bisa dimintai klarifikasi atau tanggung jawab, pesannya sepihak, dapat menyerang atau bahkan membela saja, mencatut nama tokoh berpengaruh, medianya pakai nama mirip media terkenal," ujar politikus Partai Golkar itu pada webinar ngobrol bareng legislator yang diselenggarakan Ditjen Aptika Kemenkominfo, Senin (10/4).
Narasumber lain, Salsabila syaira menegaskan bahwa hoaks ialah musuh bersama.
"Karena itu, kita perlu membangun gerakan kolektif dalam memerangi penyebaran berita hoaks di media social. Gerakan konkretnya dapat bermula dari kesadaran kita masing–masing untuk tidak gampang menyebar berita yang beredar di medsos. Saya sependapat dengan Pak Lodewijk, bahwa kita memang harus menelaah dulu kebenaran informasi sebelum menyebarkannya," kata Salsabila. (rhs/jpnn)