Cegah Kebocoran Data Pribadi, Smartkeeper Adalah Solusinya, Jangan Abai
jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat Indonesia belakangan ini dihebohkan dengan dugaan kebocoran 1,3 miliar data SIM card di 2022 dan 15 juta data nasabah Bank Syariah Indonesia bocor di 2023.
Masih di tahun yang sama, Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) kebocoran 337 juta data penduduk. Persoalan tersebut menjadi perhatian banyak orang.
Sejumlah lembaga swasta pun tak lepas dari aksi peretasan ilegal.
Oleh karena itu untuk mencegah itu dibutuhkan keamanan data saat membangun industri yang mengelola big data. Agar aset utama berupa data dapat terhindar dari aksi peretasan.
"Dampaknya (kebocoran data) sangat signifikan, salah satunya kehilangan kepercayaan dari masyarakat," ujar Direktur Pemasaran David Kim Direktur Pemasaran PT Leebro Meta Dynamics David Kim di Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Ia mengatakan, kebocoran data perusahaan disebabkan oleh lemahnya proteksi data. Untuk itu dibutuhkan sistem pengamanan data perusahaan dengan smartkeeper. Perangkat fisik ini, menurutnya, merupakan produk yang mampu melindungi perusahaan pengelola data pribadi.
"Ini produk keamanan fisik independen dan intuitif pertama di dunia, dibandingkan dengan solusi keamanan berpusat pada perangkat lunak yang sudah ada. Dan dikembangkan sejak 2010 lalu di Korea," terangnya.
Bahkan, kata dia, desainnya dirancang untuk keamanan produk dan sudah digunakan di 30 negara serta lebih dari 2.000 situs di dunia.