Cegah Pelecehan Seksual, Begini Saran Kemnaker ke Serikat Pekerja Perempuan
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berkomitmen memberdayakan pekerja perempuan, termasuk pelindungan dan memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan terus mendorong pengurus serikat pekerja atau buruh perempuan agar sering melakukan dialog sosial dengan manajemen perusahaan tentang pentingnya membangun budaya zero tolerance for harassment demi terwujudnya kenyamanan bekerja bagi perempuan.
"Dialog sosial akan sangat berpengaruh dan memberikan manfaat bagi inklusivitas pekerja perempuan di dunia kerja,” kata Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi menjawab pertanyaan diskusi panel High-Level Dialogue Forum Global Deal di Jakarta, Senin (11/10) malam.
Anwar Sanusi menegaskan bentuk kekerasan atau pelecehan seksual, baik verbal maupun nonverbal, tidak boleh terjadi atau menimpa pekerja, khususnya pekerja perempuan.
Inisiasi dialog sosial dengan manajemen perusahaan harus datang dari perempuan karena perempuan lebih memiliki kepekaan ketimbang laki-laki.
Dia berpendapat perempuan yang harus proaktif berdialog, menyosialisasikan ke kalangan pekerja dan perusahaan melalui forum-forum yang ada di perusahaan agar tidak boleh terjadi kekerasan dan pelecehan.
"Jika sering dilakukan sosialisasi, maka ruang bagi siapa pun yang akan melakukan kekerasan atau pelecehan menjadi tertutup," ujar Anwar Sanusi.
Menurutnya, sosialisasi anti-kekerasan atau pelecehan juga perlu dilakukan di luar tempat kerja, seperti keluarga dan lingkungan sosialnya.