Cegah Pembakaran, TNI Gelar Patroli Malam
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, selaku Dansatops Pengendalian Api dan Asap di Riau, mengintensifkan operasi pencegahan aktivitas pembakaran hutan dan lahan.
BNPB mengerahkan personil TNI melakukan patroli malam di lokasi-lokasi rawan kebakaran agar tidak ada lagi yang melakukan pembakaran lahan.
"Pembakaran masih dilakukan oleh individu maupun kelompok, baik di lahan maupun di hutan. Dengan kondisi yang kering dan bergambut maka mudah sekali terbakar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (27/3).
Dikatakan, hotspot akibat pembakaran lahan dan hutan di Riau terus meningkat. Jika pada Rabu (26/3) hotspot dari satelit NOAA hanya 68 titik. Pada Kamis (27/3) meningkat menjadi 173 titik. Hotspot terkonsentrasi di daerah gambut di Bengkalis (33), Pelalawan (29), Dumai (22), Rohil (22), Siak (20), Inhu (16), Inhil (11), Kuansing (7), Kampar (6), Meranti (6), dan Rohul (1).
Sedangkan dari satelit Modis ada 219 titik yaitu Bengkalis 105, Rohil 24, Dumai 18, Meranti 18, Inhil 18, Pelalawan 17, Siak 12 dan Inhu 7. Adanya peningkatan dan sebaran hotspot tersebut disebabkan dua hal yaitu karena api lama tumbuh besar lagi yang berasal dari gambut.
Api yang membara di bagian bawah gambut membakar bagian permukaan, bahkan ada yang muncul di lahan berjarak 1-2 km dari bagian bawah yang terbakar. Yang kedua karena sengaja dibakar," jelasnya.
Kondisi itu berdampak munculnya kabut tipis menutupi beberapa wilayah di Riau, sehingga menyebabkan penurunan kualitas udara. Penurunan jarak pandang (Visibility) 5-8 km di beberapa daerah di Riau juga belum mengganggu aktifitas penerbangan.
Terkait pemadaman kebakaran, sebanyak 2.856 personil satgas darat masih bekerja menjinakkan api. TNI Zipur dan Armed dipindahkan ke Dumai untuk memadamkan titik api baru. Sejauh ini 2 titik api dan 20 titik asap (lahan gambut) berhasil dipadamkan.