Cegah Penularan COVID-19 dengan Memahami Perilaku dan Temukan Informasi yang Tepat
Sementara itu, Rizky menambahkan, seharusnya masyarakat luas perlu lebih mengetahui konsep OTG. Sebab, tanpa pengetahuan cukup atas itu membuat masyarakat tidak perlu menjaga jarak.
Menurut Rizky, ketika masyarakat mengetahui lebih jauh lagi soal cara penularan Covid-19, diyakini bahwa masyarakat akan melakukan pencegahan lebih disiplin lagi.
“Tentunya makin baik pengetahuannya makin berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan COVID-19 yang lebih baik dan disiplin," ujar Rizky.
Masih dalam survei yang sama, sebesar 71 persen responden berpikir bahwa penularan Covid-19 hanya melalui orang yang batuk dan bersin.
Hanya 23 sampai 25 persen responden yang menyebutkan penularan Covid-19 melalui berbicara dan bernapas.
Temuan ini menjelaskan, mengapa jaga jarak dianggap tidak terlalu perlu saat berbicara dengan orang lain selama lawan bicara tidak batuk atau bersin.
Lebih lanjut, kata Risky, mengedukasi masyarakat akan pentingnya perubahan perilaku menjadi penting.
Temuan riset menunjukkan, televisi adalah sumber informasi yang paling dipercayai masyarakat mengenai Covid-19, kemudian diikuti oleh koran, radio, media sosial, grup Whatsapp, pemberitaan media online, dan situs internet.