Cegah Putus Sekolah, Aris Prasetyo Ajak Siswa Bikin Film Pendek
Empat Tahun, Jumlah Murid Naik Tujuh Kali LipatRabu, 26 Desember 2012 – 02:51 WIB
"Setelah itu, saya dan Bowo sempat bikin film pendek bersama. Tujuan kami ingin melestarikan local power. Maka, semua film yang kami buat pakai bahasa Jawa Banyumasan," tuturnya.
Ketika Aris memilih fokus sebagai guru sambil mengembangkan pembuatan film pendek di kalangan anak didiknya, Bowo terus berkosentrasi pada pengembangan komunitas di Purbalingga. "Kami tetap berhubungan baik di komunitas (film, Red). Tapi, proses kreatif jalan sendiri-sendiri," terangnya.
Untuk menunjang ekskul film, Aris merelakan handycam pribadinya yang berukuran kecil menjadi alat eksperimen para siswa. Belakangan, dia membeli kamera panggul seharga Rp 9 jutaan. "Tapi, hasilnya jelek. Gambarnya kayak handycam," ujarnya, dengan nada jengkel.