Cekcok di Lapo Tuak, Jenhakim Bersimbah Darah
jpnn.com - MEDAN – Jenhakim Nababan, 59, warga Jalan Sidomulyo Pasar 9 Tembung Gang Manyar, Percut Sei Tuan, Deliserdang, Medan, Sumut bersimbah darah.
Nyawa Jenhakim nyaris hilang karena lehernya digorok, telinganya disayat dan perutnya ditikam AP cs di pakter tuak milik marga Rajagukguk di Jalan Pasar IX Tembung, Selasa (20/9) pukul 22.00 WIB.
Motif penikaman itu sepele, para pelaku tidak terima ditegur korban saat menyanyi.
Seperti diberitakan Metro Siantar (Jawa Pos Group) hari ini menyebutkan bahwa, pedagang cabe di Jalan Bintang ini sedang minum tuak bersama teman-temannya malam itu di pakter tuak. Di saat asyik minum, ia merasa terganggu dengan tingkah pria bermarga Naibaho yang selalu cakap kasar dan nyanyi kuat-kuat.
Korban lalu menasehati Naibaho agar menghargai para tamu di kedai tersebut. Merasa tersinggung, Naibaho langsung menelepon iparnya berinisial AP. Tak lama kemudian, AP bersama rekannya NP tiba di lokasi dengan mengendarai sepeda motor.
Tanpa banyak tanya, AP mengeluarkan pisau cutter dari sakunya dan langsung menggorok leher dan menyayat kuping korban. Darah langsung muncrat dan tumpah di meja. Di saat bersamaan, rekannya NP kemudian menikam perut korban dengan pisau.
Anak korban, Leo Vandi Nababan (28) yang berusaha melerai, juga diserang AP yang juga tetangga korban, sehingga jempol tangan kanannya terluka para terkena sayatan senjata tajam.
“Saat saya sedang minum tuak, salah seorang peminum di pakter tersebut bermarga Naibaho selalu ribut dan nyanyi kuat-kuat. Ia kunasehati agar menghargai tamu-tamu lainnya. Mungkin tak terima sehingga ia menelepon iparnya bermarga Purba,” ujar Jenhakim kepada kru koran ini di Rumah Sakit Citra Medika.
Tambah Jenhakim, ia tak menyadari bahwa pria bermarga Purba bersama temannya yang dipanggil si Naibaho langsung datang. “Begitu turun dari sepeda motor, mereka langsung menggorok leher dan menikam perutku,” tambahnya.