Cekik Anak Tiri, Isteri Dewan Sultra Dipolisikan

KENDARI - Wanita mana yang tak resah, jika dicerai sang suami setelah menggapai titik sukses. Lihat saja, isteri dan mantan isteri salah seorang unsur pimpinan DPRD Sultra, beradu fisik hingga berujung pada laporan polisi.
    
Kasus itu berawal, saat Fitria Suciati hendak menemui anaknya yang tengah belajar di Smart School, Jalan Saosao, Kelurahan Bende, Kota Kendari sekitar pukul 10.17 Wita, Selasa (8/10).
    
Sekitar 5 menit melihat buah hatinya yang tengah belajar di dalam kelas, tiba-tiba datang seorang wanita. Ia bernama Suri Sahria Mahmud, isteri wakil ketua DPRD Sultra ini datang menyelonong dan mencekik leher Fitria.  
     
“Saya tidak terima cacian yang dilakukan Suri Sahria pada saya.  Kalau hanya penganiaan,  sebenarnya masih bisa saya tolerir. Tapi  cacian  itu yang saya tidak terima,” jelas Fitria Suciati, saat ditemui usai dimintai keterangan penyidik Polsek Mandonga, Selasa (8/10).
    
Yang sangat disesali, kejadian itu dilakukan di depan anaknya yang sedang belajar. Guru setempat sempat melerai namun tidak digubris pelaku. Olehnya itu, pengawai di kantor camat Ranomeeto itu melaporkan tentang penganiayaan dan pencemaran nama baik.  

“Padahal, anak-anak itu meronta ingin ketemu dengan saya. Tapi dipaksa masuk ke dalam mobilnya. Dia tidak minta maaf juga.  Sebenarnya, saya orang bisa diatur. Kalau ada proses mediasi pihak keluarga. Tapi adanya kata-kata itu membuat saya sakit hati,” kata Fitria.
    
Sementara Kapolsek Mandonga, AKP Wiraga Dimastama, SIK saat ditemui kemarin, membenarkan laporan penganiayaan  yang dilakukan isteri salah satu unsur pimpinan DPRD Sultra itu.
    
"Korban (Fitria) sudah diambil keterangannya. Dan kasus ini akan segera kami proses, dengan memanggil saksi-saksi yang melihat kejadiannya ini.  Termasuk akan dilakukan visum pada korban.  Kalau memang ada bukti yang kuat, terlapor bisa saja jadi tersangka,” jelas Wiraga Dimastama. (cr4/awa/jpnn)