Celaka jika tak Menyebarkan ke Grup-grup Pertemanan? Ah…
Pendapat senada datang dari Sekretaris PW NU Jatim Prof Akh Muzakki. Guru besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, tersebut mengatakan, sekarang sedang melanda sikap tidak bijak teknologi.
Akibatnya, setiap yang datang dianggap sebagai kebenaran. Padahal, belum ada proses check dan recheck.
Akibatnya, ketika ada berita yang menyangkut keyakinan dan nasib hidup, pembaca gampang terpengaruh dan merasa wajib untuk menuruti permintaan penulis cerita.
Kalangan teknologi informasi (TI) menyebutkan, cerita itu bertujuan mendulang responden terhadap akun tertentu.
Akun dengan banyak pemerhati tersebut kemudian dijual. Semakin banyak responden, semakin mahal. (eko/gun/c11/fat)