Celios Sebut KUR BRI Efektif Menjangkau UMKM hingga Pelosok
jpnn.com, JAKARTA - Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi salah satu program pemerintah yang dipandang mampu untuk memacu pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
KUR dinilai mampu meningkatkan produktivitas dan kapabilitas pengusaha, khususnya pada masa pandemi ini.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan di tengah situasi pendemi Covid-19 makin banyak pelaku usaha, khususnya segmen UMKM yang membutuhkan pinjaman lunak untuk menyelamatkan serta mengembangkan usahanya.
KUR, lanjut dia, menjadi produk yang hadir dan menawarkan bunga yang cenderung lebih lunak dibandingkan dengan fasilitas pembiayaan pada umumnya.
Berdasarkan survei sekitar 70 persen lebih responden UMKM menginginkan pembiayaan baru dengan bunga lebih rendah.
UMKM butuh modal untuk memulai usahanya kembali ketika pandemi mereda akibat dampak dari penurunan angka penyebaran virus Covid-19.
“Selama pandemi, tentu saja ada yang usahanya sempat berhenti secara berkala. Pilihan satu-satunya hanyalah KUR, yang paling diminati oleh para pelaku UMKM. Jadi KUR juga mengalami transformasi dengan perluasan plafon, penambahan plafon, juga kemudian lebih banyak alokasi untuk usaha-usaha yang sifatnya produktif,” kata Bhima.
Pemerintah meningkatkan target penyaluran KUR tahun ini dari Rp 253 triliun menjadi Rp 285 triliun. Pemerintah pun menetapkan perpanjangan subsidi bunga KUR sebesar tiga persen dari Januari sampai Desember 2021 yang awalnya enam persen.