Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cerdas, Mahasiswa Ini Temukan Mesin Polimerisasi

Minggu, 07 Juni 2015 – 01:16 WIB
Cerdas, Mahasiswa Ini Temukan Mesin Polimerisasi - JPNN.COM
Cerdas, Mahasiswa Ini Temukan Mesin Polimerisasi. Foto Malang Post/JPNN.com

Menurut mahasiswa yang berasal dari Tangerang ini, bioplastik merupakan plastik ramah lingkungan yang dapat terdegradasi secara alami. Teknologi bahan ini perlu dikembangkan mengingat banyaknya limbah plastik yang merusak alam karena sulit terdegradasi secara alami.

Pasca melakukan penelitian tentang bulu ayam, mereka pun berlanjut pada teknologi untuk polimerisasi. Dengan memanfaatkan kelebihan microwave, mereka menamakan desain mesin Mikrobia, yang merupakan singkatan dari Mikrowave polimerisation tepung bulu ayam.

“Mesin ini menggunakan teknologi gelombang mikro dan filament pemanas guna menjalankan proses polimerisasi dan evaporasi tepung bulu ayam sehingga mendapatkan hasil akhir berupa bioplastik,” jelas mahasiswa Tekni Mesin tersebut.

Microbia telah dilengkapi dengan pompa vakum agar proses polimersiasi dapat berlangsung secara optimal. Semua proses tersebut, dapat dikontrol melalui rangkaian elekrtik yaitu panel operasi.

Kemudia dia merinci bagaimana proses bekerjanya untuk menjadi bioplastik. Pertama, bulu ayam diblender hingga menjadi tepung.

Tepung bulu ayam kemudian dicampur dengan air lalu di polimersasi dengan gelombang mikro. Lalu gugus aktif asam amino yang terkandung dalam keratin pada tepung bulu ayam tersebut akan mudah untuk reaktif atau menyatu membentuk polimer.

“Setelah itu larutan tepung bulu yang telah terpolimerisasi dikeringkan maka akan membentuk bioplastik,” imbuh pria berusia 19 tahun ini.

Ketua Tim Peneliti Teti Miryanti menjelaskan, bioplastik yang dihasilkan mempunyai kelebihan yaitu mudah terurai jika dibandingkan dengan plastik di pasaran sehingga tidak mencemari lingkungan.

JPNN.com MALANG - Plastik berbahan baku minyak bumi sulit terurai dan memiliki kecenderungan merusak lingkungan. Namun, peluang untuk mengurangi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close