Cerita Anies Soal TGUPP: Menerjemahkan Janji Kampanye jadi Program, tetapi Kerap Dimusuhi
jpnn.com - JAKARTA - Calon Presiden RI nomor urut 1 di Pilpres 2024 Anies Baswedan menceritakan bahwa Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang dibentuknya saat dia menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 kerap dimusuhi.
Anies menyebut TGUPP sebagai delivery unit berisi 56 orang yang menerjemahkan 23 janji kampanye menjadi 150 program dan lebih dari 1.000 kegiatan, masuk di seluruh aktivitas.
"Apa efeknya? Ya, badan delivery ini dimusuhi, karena mereorganisasi atas pembiayaan di situ. Itu ongkos yang harus ditanggung. Kalau dibersahabati, artinya you’re not making change. Kalau membuat perubahan, pasti akan ada yang tergeser,” kata Anies saat menjadi pembicara dalam dialog di Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Senin (18/12).
Setelah terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta pada April 2017, Anies bersama tim menerjemahkan janji kampanye menjadi program. Penerjemahan itu dilakukan selama enam bulan, hingga dia dilantik pada Oktober 2017.
Program tersebut dibuat menjadi kegiatan yang bisa dimasukkan langsung ke Bappeda dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKD) yang mengurusi keuangan.
“Langsung muncul di dalam APBD yang restructuring semuanya, sehingga langsung bisa dieksekusi oleh teknokrasi. Ruang itu yang kemarin bisa dibuat, tetapi kalau tidak ada itu, hilang di jalan,” ungkapya.
Anies menambahkan bahwa birokrasi harus bekerja secara benar, tak hanya membuat senang atasan padahal program tidak terlaksana dengan baik.
“Kuncinya itu biro perencana di setiap kementerian. Itu harus memiliki menu yang dibawa, sehingga struktur pembiayaan itu langsung bisa diubah dan diisi dengan program,” katanya.