Cerita APBN Kita
Oleh: MH Said Abdullah - Ketua Badan Anggaran DPR RITiga tahun berturut-turut sejak pandemi, pendapatan negara tembus di atas 100 persen, belanja negara terkelola dengan baik, realisasi defisit APBN juga lebih rendah dari target.
Pencapaian ini makin meyakinkan saya, bahwa sesungguhnya kita adalah bangsa yang unggul, dan bisa bekerja keras.
Apa yang kita capai dalam tiga tahun terakhir ini melampaui negara-negara maju.
Pada tahun 2023 harga komoditas ekspor Indonesia tidak setinggi pada tahun 2022, namun kita masih berhasil surplus neraca perdagangan selama 44 bulan terakhir.
Kita juga menjalankan reformasi struktural pada sektor perpajakan, kita sahkan Undang Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan. Situasi inilah yang membuat pendapatan negara tahun 2023 mengulang kisah sukses sejak 2021 lalu.
Agar belanja negara berjalan makin baik, keuangan pusat dan daerah lebih konvergen, dan berbasis outcome, kita juga mengonsolidasikan keuangan pemerintah pusat dan daerah melalui Undang Undang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah.
Beleid ini menjadi modal penting bagi pemerintah melakukan reformasi kebijakan belanja pada tahun 2023 lalu dan ke depan.
Menghadapi situasi ekonomi dan keuangan global yang tidak menentu, Badan Anggaran DPR dan pemerintah sepakat, melalui APBN 2023, dan 2024 memberikan perlindungan maksimal bagi keluarga miskin. Kita posisikan APBN sebagai shock absorber, berperan penahan guncangan.