Cerita Istri Gugat Cerai Karena tak Mampu Layani Suami, Dicap Wanita Durhaka(3)
jpnn.com - SURABAYA - Eloknya, jika langsung pengin, Donjuan sering menjemput Karin di sekolah. Berbagai alasan disampaikan supaya Karin bisa ikut pulang. Donjuan membuat alasan anak sakit, ibu mertua sakit, rumah kebakaran, mobil hilang, dan sebagianya.
Awalnya, banyak rekan guru yang percaya dengan alasan Donjuan. Namun, lama-kelamaan, semua keheranan dengan kebiasaan Donjuan yang menjemput Karin secara tiba-tiba.
“Ya, akhirnya saya ngomong kalau suami saya itu lagi kebelet. Ya namanya orang kebelet, masak dilarang,” kata Karin seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Kamis (8/1).
Kepala sekolahnya pun sempat memahami alasan Karin. Bahkan, sebagian guru sudah paham jika Karin dijemput. Hal itu sebagai pertanda bahwa Donjuan tak bisa lagi mengerem senjatanya. “Tapi, lama-lama saya juga ndak enak,” akunya polos.
Selain itu, Karin sendiri jengkel tentang duren. Dia mengatakan, sebetulnya dia tidak suka dengan bau duren. Namun, lama-kelamaan, akhirnya dia mulai terbiasa. Tapi, yang njengkelno , Donjuan ini maniak duren.
“Kalau cari di Surabaya tidak ada, nyarinya sampai Pasuruan. Kalau perlu pesen sama orang. Sehari lho dia bisa makan duren sampai lima buah. Kok ndak darah tinggi wong iku (Donjuan, Red),” jelasnya.
Jika ditegur tidak boleh makan buah duren, Donjuan marah dan berdalih jika Karin tak mau melayaninya. Donjuan sering menuduh Karin bukan wanita salehah. Sebab, dia tidak mau melayani suami dengan total.
“Kadang badannya dilumuti duren terus aku suruh njilati begitu. Suwe-suwe tak pikir kok aku koyok wong gendeng nuruti bojoku,” jelasnya.