Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cerita Mistis di Balik Kecelakaan Bus di Sukabumi

Senin, 10 September 2018 – 10:16 WIB
Cerita Mistis di Balik Kecelakaan Bus di Sukabumi - JPNN.COM
Bus dengan nopol B 7025 SAG mengalami kecelakaan di tanjakan leter S Kampung Bantarselang, Cikidang Sukabumi. Foto: from Radar Sukabumi

jpnn.com, SUKABUMI - Sebanyak 21 jiwa melayang dalam kecelakaan bus di Sukabumi, Sabtu (8/9) siang. Insiden terjadi di tanjakan leter S, tepatnya di Kampung Bantarselang, Cikidang, Kabupaten Sukabumi.

Usai peristiwa maut itu, cerita-cerita berbau mistis yang selama ini beredar di kalangan warga sekitar, kembali menjadi omongan.

Tanjakan leter S adalah jalan alternatif menuju Palabuhanratu dari arah Cibadak. Jalan yang menurun tajam dan berbelok itu kembali menelan korban jiwa. Dari pantauan Radar Sukabumi, kondisi bus pariwisata yang ditumpangi para karyawan swasta itu rusak parah. Tampak bercak darah pada badan kendaraan. Bahkan ada korban yang kondisinya terjepit, patah tulang bahkan lehernya nyaris putus.

Petugas kepolisian dibantu anggota TNI dan warga sekitar langsung mengevakuasi seluruh korban, pasca mendapat laporan kecelakaan. Seluruh korban dilarikan ke RSUD Palabuhanratu dan Sekarwangi. Sontak, tangis pun pecah dan lokasi kejadian menjadi pusat perhatian semua pihak.

Di balik peristiwa itu, Bah Sanusi (63) memberikan keterangan yang berkaitan dengan mistik di area sekitar lokasi kejadian. Pria yang akrab disapa Bah Uci mengatakan, setiap musim liburan, insiden kecelakaan di area tersebut sering terjadi.

“Kalau berbicara kejadian, ini kejadian yang kesekian kalinya. Setiap musim liburan, pasti ada kecelakaan,” kata Bah Uci.

Pria yang kulitnya sudah keriput itu menyebutkan, pada tahun 1990-an, jalan alternatif Cikidang ini masih sangat sempit. Tepat di tanjakan leter S terdapat sebuah pohon besar. Warga merasa tidak punya keberanian untuk menebang pohon yang mirip dengan pohon beringin itu.

“Setelah ada pelebaran pada tahun 2000-an, pohon itu ditebang. Enggak tahu dikemanakan,” imbuhnya.

Sering ada penampakan di tempat kecelakaan bus di Sukabumi tersebut. Hawa di jalan itu membuat pengendara pengin ngebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close