Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cerita Pengawal Tahanan KPK Kena Serangan Ilmu Hitam, Jleb!

Rabu, 14 Maret 2018 – 07:20 WIB
Cerita Pengawal Tahanan KPK Kena Serangan Ilmu Hitam, Jleb! - JPNN.COM
Waluyo pengawal Tahanan KPK (baju putih) saat mengawal saksi dalam persidangan Setya Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (20/2/18). FOTO: FEDRIK TARIGAN/JAWA POS

Sampai saat ini, sudah puluhan tahanan KPK yang dikawal Waluyo. Mayoritas adalah tokoh besar. Antara lain, Anas Urbaningrum (mantan ketua umum Partai Demokrat), Aulia Pohan (mantan deputi gubernur Bank Indonesia), serta Djoko Susilo (mantan Kakorlantas Polri).

Berbeda dengan posisi koordinator administrasi penuntutan, tugas sebagai waltah memang lebih menantang. Sebab, waltah sering bersinggungan langsung dengan tahanan dan pendukungnya.

Misalnya, saat mengawal Puteh dalam sidang. Waluyo tidak jarang bergesekan dengan pendukung pejabat yang sudah bebas dari Lapas Sukamiskin, Bandung, pada 2009 tersebut.

Risiko gesekan dengan pendukung itu paling sering dihadapi Waluyo selama menjadi waltah. Bahkan, lebih dari dua tahun tugas itu diemban sendirian.

Pada tahun ketiga dia bertugas, baru ada backup pengawal dari personel Brimob. ’’Yang jelas, niat saya kerja. Orang-orang (pendukung fanatik) begitu kalau dimusuhi, malah ngantem (memukul),’’ ujar pria yang tinggal di Bekasi itu.

Bukan hanya gesekan, ada risiko lain dari pendukung yang kerap mengancam. Bahkan lebih ekstrem. Yakni, serangan klenik atau ilmu hitam. Pengalaman magis itu beberapa kali dialami Waluyo.

Salah satunya ketika mengawal Syaukani Hasan Rais, mantan bupati Kutai Kartanegara (Kukar), dalam sidang kasus korupsi pembebasan lahan Bandara Loa Kulu pada 2007.

Waluyo menceritakan, kala itu pintu ruang sidang diduga diberi rajah atau jimat.

Waluyo, pengawal tahanan KPK yang sudah bekerja sejak 2015, cerita pernah terkena serangan klenik alias ilmu hitam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News