Cerita Pilu Perjuangan Suryani Menyelamatkan 2 Anaknya saat Tragedi KMP Marina
Mereka terkadang hanya meneguk air laut untuk melepas haus. Namun, tidak banyak yang bisa mereka minum. Mereka ditemukan sekira pukul 10.00 Wita, Minggu (20/12) oleh sebuah kapal feri berwarna putih yang sedang melintas. Firdaus menangis karena lapar dan dahaga.
"Dia (Firdaus) sempat tidak sadarkan diri selama 1 jam lebih. Untungnya saat itu, kami langsung ditemukan dan dibawa ke kapal Ferry itu," terangnya.
Suryani masih punya harapan yang besar jika Firdaus bisa diselamatkan. Sayangnya, impian tersebut sirna. Firdaus menghembuskan napas terakhirnya meskipun sempat mendapatkan pertolongan medis di RS Djafar Harun Kolaka Utara.
Suryani tak hanya memikirkan Firdaus. Kegelisahan terus dirasakannya karena Israfil tak kunjung ditemukan sampai saat ini. Namun, hasil identifikasi tim DVI Polda Sultra, kemarin (27/12), ada nama M Israp asal Pinanggo Kabupaten Koltim. Namun, anak Suryani memiliki nama lengkap Muh Israfil Muin. "Saya masih berharap, Israfil ditemukan dalam keadaan selamat," harapnya.
Luka pada dagu Suryani belum kering. Luka itu didapatkan saat berada di laut. Pelampung yang digunakan melukai dagunya. (muhammad yusuf/*/b/adk/jpnn)