Cerita Pramugari Cantik yang Sukses Berbisnis Parfum dan Fesyen
"Kebetulan aku punya tim untuk berbagi tugas di bisnis yang aku jalankan sekarang, jadi aku tetap bisa fokus di kerjaan sebagai pramugari. Supaya keduanya lancar, intinya sering-sering komunikasi aja," ungkap Asyifa.
Menurut Asyifa, banyak perjuangan di awal memulai bisnis. Sebelum punya pegawai, ia sering kewalahan mengurus pesanan.
"Aku sampai pernah enggak tidur dua hari untuk packaging dan pengiriman, sampai sakit pun kami tetap jualan, beberapa kali salah bikin packaging," cerita Asyifa.
Cerita lainnya, Asyifa juga pernah memiliki pegawai yang melakukan kecurangan di belakangnya dan mengakibatkan kerugian besar.
Di balik semua perjuangan dan jerih payahnya, kesuksesan yang didapatkan Asyifa tentunya tak luput dari doa sang ibunda serta keinginan diri untuk lebih berkembang.
"Semua pencapaian yang aku dapatkan sekarang itu tak luput dari doa mama, kerja keras, rasa sakit , hinaan dan cacian orang yang menjadikan motivasi untuk lebih berkembang dan terus belajar supaya lebih maju," kenangnya.
Kini, wanita berdarah Sunda, Padang dan Arab itu bisa membahagiakan ibunya dengan mengajak keliling dunia dan setiap tahun mereka berdua selalu melakukan perjalanan umrah.
Ke depan, ia memiliki tekad mulia, yakni ingin membangun sebuah mesjid dan panti asuhan buat anak-anak yatim piatu.