Cermin dari De Soto dan Yunus (2)
Selasa, 02 Februari 2010 – 02:57 WIB
Tapi seperti dituturkan oleh peraih Nobel Perdamaian di Oslo, Norwegia, Desember 2006 itu, dalam buku Bank Kaum Miskin yang ditulisnya bersama Allan Jolis, kaum duafa tak bisa meneriakkan slogan dan petisi apapun terhadap orang-orang kaya yang hidup enak di perkotaan.
Mendadak sontak, Yunus muak kepada dirinya. Sebal kepada kuliah dan teori ekonomi yang tak kuasa menjawab masalah kemiskinan warganya. Kuliahnya di Chittagong dirasakannya bagaikan film Amerika yang melukiskan seorang hero (seperti Rambo-nya Sylvester Stallone) yang selalu menang secara fantastis, tapi tak bia memberi inspirasi dan solusi bagi orang puak miskin di dunia ketiga.