China Akan Gunakan Satelit Dan Roket Untuk Manipulasi Cuaca
Jika proyek itu berhasil, maka sistem ini bisa mengalihkan 5 miliar meter kubik air setiap tahun untuk meringankan daerah yang kering di utara China - namun fisikawan dari China dan Australia meragukan kemungkinan keberhasilannya.
"Saya pikir proyek ini terlalu ambisius," kata ahli meteorologi dan fisika ABC, Nate Byrne.
"Ini persoalan tentang sejumlah besar energi yang akan diperlukan hanya untuk menguapkan air dan itu biasanya dilakukan secara alami oleh matahari."
Agenda pembangunan proyek 'Sungai Angkasa' ini mengikuti tren proyek baru-baru ini dimana China mencoba untuk merekayasa aspek lingkungan alam.
Awal bulan ini, para ilmuwan nuklir mencapai tonggak penting dengan menciptakan "matahari buatan" dengan memanfaatkan energi dari fusi nuklir, sementara bulan lalu, China mengumumkan mereka sedang dalam proses menciptakan "bulan buatan" yang cukup terang untuk menggantikan lampu jalan kota pada tahun 2020.
'Fantasi yang tidak masuk akal'
Dasar-dasar pemikiran sains dibalik rencana ini masih menjadi bahan kontroversi.
Beberapa fisikawan terkemuka di China mempertanyakan apakah proyek itu akan berhasil, dan mereka memilih untuk menyuarakan kekhawatiran mereka secara terbuka setelah terungkap bahwa proyek itu akan menggunakan satelit dan roket yang mahal.
"Proyek ini adalah fantasi yang tidak masuk akal baik berdasarkan landasan ilmiah maupun kelayakan teknis," kata Lu Hancheng, seorang profesor di Universitas Teknologi Pertahanan Nasional di Beijing kepada harian milik pemerintah Global Times.