Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

China Terbitkan Aturan Baru soal Pendidikan, Sektor Bisnis Bernilai USD 120 Miliar Terancam

Senin, 26 Juli 2021 – 23:55 WIB
China Terbitkan Aturan Baru soal Pendidikan, Sektor Bisnis Bernilai USD 120 Miliar Terancam - JPNN.COM
Dok - Kesibukan di salah satu sekolah dasar di Beijing, China. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, BEIJING - Bisnis pendidikan swasta di China terancam oleh aturan baru pemerintah yang melarang mereka menarik bayaran dari jasa bimbingan belajar (bimbel) untuk mata pelajaran inti.

Aturan baru itu ditetapkan oleh Beijing untuk meringankan beban finansial keluarga.

Kabar tentang aturan itu pada Kamis mengguncang sektor bimbingan belajar swasta di China yang total pendapatannya mencapai USD 120 miliar.

Kabar tersebut juga memicu pelepasan besar-besaran saham sejumlah perusahaan, termasuk TAL Education Group dan Gaotu Techedu yang terdaftar di bursa AS.

Berdasarkan aturan baru, semua institusi yang menawarkan bimbingan kurikulum sekolah harus didaftarkan sebagai organisasi nirlaba, dan tak ada lagi izin yang diberikan, menurut dokumen resmi.

TAL mengatakan dalam pernyataannya pada Minggu bahwa mereka memperkirakan aturan baru tersebut akan memiliki "dampak material yang merugikan pada layanan bimbingan belajar... yang pada gilirannya akan mempengaruhi" operasi dan prospek bisnis mereka.

New Oriental Education & Technology Group Inc, Koolearn Technology Holding Ltd, Scholar Education Group, dan China Beststudy Education Group membuat pernyataan serupa pada Senin.

Penyedia jasa pendidikan daring Koolearn, yang menduga layanan bimbingan belajarnya akan terdampak, mengatakan bahwa pihaknya akan mematuhi berbagai aturan yang relevan saat memberikan layanan pendidikan.

Sektor pendidikan komersial China telah berada dalam pengawasan dan menjadi bagian dari upaya Beijing untuk mengurangi tekanan pada anak sekolah

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News