Cincin Pernikahan yang Diberkati, Pindah Tangan Secara Halus
jpnn.com - JAYAPURA - Mery harus merelakan uang dan perhiasan emasnya berpindah tangan secara halus. Wanita paruh baya di Abepura, Jayapura ini akhirnya memutuskan melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polsek Abepura.
Tercatat, Mery menjadi korban ketiga dalam kasus dugaan kejahatan dengan cara hipnotis. Mery yang terlihat pucat dan cemas saat melapor ke polisi menceritakan bahwa kejadian yang menimpanya itu terjadi Senin (9/5) kemarin sekitar pukul 12. 35 WIT di depan lembaga kursus komputer samping Agro Segar.
Awalnya Mery mengaku sedang menunggu taksi, lalu tiba-tiba muncul dua pria dan salah satunya langsung mengajaknya ngobrol seakan sudah saling kenal. Nah saat ngobrol inilah korban mengaku tak berdaya ketika dompetnya diambil dan uang Rp 500 ribu dikeluarkan dari dompet. Tak hanya itu cincin nikah dan kalung emasnya juga dilepas begitu saja dan tak lama keduanya langsung pergi.
"Ciri-cirinya yang satu seperti orang Manado dan satu lagi dari Ambon. Jadi mereka turun dari motor dan langsung menghampiri saya dan menanyakan kabar suami saya," kata Mery, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Selasa, (10/5).
Awalnya ia sedikit heran, sebab ia memastikan tak kenal pelaku, namun pelaku yang berasal dari Ambon ini berusaha meyakinkan dirinya dengan mengatakan bahwa dirinya adalah teman suaminya.
"Dia bilang, masak tidak kenal dia lalu bilang sekarang masih tinggal di tempat yang lama dan suami saya sekarang kerja dimana. Jadi seolah-olah sudah kenal lama padahal saya sendiri bingung orang ini siapa. Setelah bicara itu, ia langsung pegang dompet saya dan melepas cincin dan meminta kalung saya," bebernya.
Korban mengaku sedih lantaran salah satu benda yang diambil adalah cincin perkawinannya. "Kalau uang mungkin kami masih bisa mencari tapi ini cincin pernikahan yang sudah diberkati Tuhan. Tuhan sudah menyatukan dengan ikatan tapi manusia dengan mudahnya berbuat jahat begitu, biar nanti Tuhan yang balas saja," ucap Mery.
Kapolsek Abepura, Kompol Marthen Asmuruf melalui Kanit Reskrim, Ipda Bondan mengaku telah menerima laporannya. "Kami sedang kembangkan," singkatnya. (ade/fud/adk/jpnn)