Cinta Ditolak, Gila, Bunuh Kakek-kakek!
jpnn.com - BOJONEGORO - Pembunuhan sadis menggegerkan warga Dusun Kuniran, Desa Kedungdowo, Kecamatan Balen, kemarin pagi (11/12). Marjo, 90, tewas secara mengenaskan di tangan keponakan sendiri, Sunar, 45. Kakek yang memiliki empat anak tersebut dibantai di rumahnya. Dia akhirnya meninggal lantaran luka bacok di leher dan pelipis kanan.
Tidak ada yang mengetahui persis peristiwa tragis itu. Sebab, sejumlah tetangga korban sedang bekerja di sawah. Lingkungan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) tampak sepi.
Korban hanya tinggal bersama istrinya, Darmi, 67, di rumah berukuran sekitar 6 x 10 meter yang terbuat dari kerangka kayu jati dan berdinding anyaman bambu. ''Tidak ada warga yang mengetahui kejadiannya. Saat saya ke sini, sudah banyak yang datang,'' kata Mustar, 55, tetangga korban.
Peristiwa tersebut terjadi pukul 07.15. Saat itu korban duduk di kursi rotan di ruang tamu rumah. Korban disuapi istrinya karena kondisinya sudah lemah.
Tiba-tiba pelaku masuk dari pintu depan sambil membawa parang. Pelaku langsung membacok Darmi secara membabi buta. Bacokan tersebut mengenai lengan dan pelipis kiri Darmi.
Melihat pelaku kesetanan, Darmi berusaha menyelamatkan diri ke luar rumah sembari berteriak minta tolong. ''Kulo ambruk neng ngarep lawang (Saya jatuh di depan pintu, Red),'' tutur Darmi saat ditemui di RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoema, Bojonegoro, kemarin.
Nahas, Marjo tidak dapat menyelamatkan diri. Apalagi, Marjo baru sembuh dari sakit pernapasan. Pria lanjut usia (lansia) tersebut menjadi korban kekejaman Sunar. Korban tewas di atas kursi setelah pelaku menyabetkan parang ke leher dan pelipis kanannya.
Tidak lama kemudian, tetangga korban berdatangan. Mereka berusaha menolong Darmi yang tergeletak di depan pintu depan. Namun, ketika melihat Sunar keluar rumah sambil membawa parang, para tetangga mundur. Warga baru menolong Darmi setelah pelaku bersembunyi di rumahnya yang berlokasi tepat di utara rumah korban.