Ciptakan Wirausaha Muda dari Mahasiswa, Kemendikbud Gandeng Para CEO Andal
Pada kesempatan sama, Rhenald Kasali selaku Pembina Yayasan Global CEO Indonesia menjelaskan, saat ini kita sedang memasuki dunia baru yaitu dunia digital.
Dunia digital membawa Indonesia bahkan dunia ke luar dari jurang depresi ekonomi di masa pandemi ini.
"Kerja sama ini merupakan sebuah lompatan besar untuk melahirkan CEO-CEO baru yang akan menggeliatkan ekonomi baik di tingkat UMKM, maupun start-up. Perubahan-perubahan terjadi di berbagai sektor merupakan hasil dari teknologi digital, dan karena teknologi digital pula banyak sektor yang bisa survive di masa pandemi," ungkapnya.
Berkaitan dengan program kewirausahaan, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Aris Junaidi mengatakan Ditjen Dikti mencanangkan Program Kewirausahaan Merdeka Belajar untuk mendukung kebijakan Kampus Merdeka.
Program ini terbagi menjadi empat, yaitu Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K), Program Kegiatan Bisnis Manajemen Mahasiswa Indonesia (KBMI), Program Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia (ASMI), dan Pendampingan Wirausaha Mahasiswa Indonesia.
Lebih lanjut Aris menjelaskan seluruh program ini ditujukan agar menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kreativitas, dan inovasi yang berbasiskan iptek serta membantu mahasiswa menemukan keunikan pada bisnis-bisnisnya.
Melalui kerja sama dengan CEO Academy, Aris berharap para mahasiswa bisa mendapatkan mentoring (pendampingan) untuk meningkatkan kewirausahaan di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Divisi Pendidikan Yayasan Global CEO Indonesia Hermanto Yaputra mengatakan 69,1 persen millenial di Indonesia memiliki minat untuk berwirausaha.