Cium Aroma Pengangkatan Honorer Dipolitisasi
jpnn.com - MANOKWARI – Pemerintah akan mengangkat 1.283 honorer di Papua Barat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Ketua DPR Papua Barat, Pieters Kondjol sudah mencium adanya klaim bahwa persetujuan Presiden RI Joko Widodo terkait pengangkatan 1.283 honorer tersebut atas perjuangan figur yang saat ini meramaikan bursa calon gubernur Papua Barat.
Pieters Kondjol menegaskan, persetujuan pengangkatan 1.283 honorer tersebut merupakan murni perjuangan Gubernur Papua Barat, Bram O Atururi, Ketua DPR PB dan pimpinan MRP PB.
Persetujuan ini tak ada unsur politis tapi hanya karena perhatian terhadap honorer yang sudah bertahun-tahun mengabdikan diri di Pemprov Papua Barat.
“Kalau ada tim sukses atau kandidat yang mengklaim berjasa memperjuangkan pengangkatan honorer, itu tidak benar. Rencana pengangkatan 1.283 hononer merupakan murni diperjuangkan oleh gubernur, ketua DPR, pimpinan MRP yang menghadap presiden, tidak ada unsur politis,” tegas Ketua DPR Papua Barat, seperti diberitakan Radar Sorong (Jawa Pos Group).
Politisi Partai Demokrat ini menceritakan, pada 6 Juni lalu, Presiden RI Joko Widodo didampingi Mensesneg Pratikno dan Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara (Menpan dan RB) Yuddy Chrisnandi menerima kehadiran Gubernur, Ketua DPR PB, Wakil Ketua MRP PB dan Sekda.
Menurut Pieters Kondjol, pada pertemuan ini, Presiden Joko Widodo sangat mendukung bila ada putra-putri Papua menduduki jabatan penting di jajaran TNI dan Polri.
“Kedepan, anak-anak Papua yang sudah siap dapat memimpin negeri ini, baik di TNI, Polri. Ada anak-anak Papua sekarang berpangkat brigjen (brigadier jenderal) dan bisa dipromosikan menjadi Pangdam,” ujarnya.